BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Negara
bagaikan suatu organisme. Ia tidak bisa hidup sendiri. Keberlangsungan hidupnya
ikut dipengaruhi juga oleh negara-negara lain, terutama negara-negara
tetangganya atau negara yang berada dalam satu kawasan dengannya. Untuk itulah
diperlukan satu sistem perpolitikan yang mengatur hubungan antar negara-negara
yang letaknya berdekatan di atas permukaan planet Bumi ini. Sistem politik
tersebut dinamakan ‘Geopolitik’, yang mutlak dimiliki dan diterapkan oleh setiap
negara dalam melakukan interaksi dengan sesama negara di sekitarnya.
Tak terkecuali
Indonesia. Indonesia pun harus memiliki sistem geopolitik yang cocok diterapkan
dengan kondisi kepulauannya yang unik dan letak geografis negara Indonesia di
atas permukaan planet Bumi ini.
Geopolitik
Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara tidak
mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan Cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi
Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,
berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya
dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai
cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan
bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses
psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek Astagatra
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian geografi politik?
1. Apa pengertian geografi politik?
2. Bagaimana pandangan
para pemikir politik mengenai geopolitik ?
3.Bagaimana
perkembangan geopolitik ?
1.3 Tujuan
1. untuk
mengetahui geografi politik.
2. untuk
mengetahui pandangan para pemikir politik mengenai geopolitik.
3. untuk
mengetahui perkembangan geopolitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian geografi politik
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji
masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada
percaturan politik internasional.
a. Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan
bahasa Inggris politics, yang masing- masing bersumber dari bahasa Yunani τα
πολιτικά (politika - yang berhubungan dengan negara)
dengan akar katanya πολίτης (polites - warga
negara) dan πόλις (polis - negara kota).
b. Aristoteles (384-322 SM) dapat
dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan kata politik melalui
pengamatannya tentang manusia yang ia sebut zoon politikon. Dengan
istilah itu ia ingin menjelaskan bahwa hakikat kehidupan sosial adalah politik
dan interaksi antara dua orang atau lebih sudah pasti akan melibatkan hubungan
politik. Aristoteles melihat politik sebagai kecenderungan alami dan tidak
dapat dihindari manusia, misalnya ketika ia mencoba untuk menentukan posisinya
dalam masyarakat, ketika ia berusaha meraih kesejahteraan pribadi, dan ketika
ia berupaya memengaruhi orang lain agar menerima pandangannya
C. Roger F. Soltau dalam bukunya Introduction
to Politics: “Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan
lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu; hubungan antara negara
dengan warganegaranya serta dengan negara-negara lain.” (Political science
is the study of the state, its aims and purposes … the institutions by which
these are going to be realized, its relations with its individual members, and
other states …).
Semula geopolitik adalah ilmu bumi politik
yang membahas masalah politik dalam suatu negara, namun berkembang menjadi ajaran
yang melegitimasikan Hukum Ekspansi suatu negara. Hal ini tidak terlepas dari
para penulis :
1. Friedrich
Ratzel (1844-1904)
Teori Ruang : bangsa yang berbudaya tinggi
akan membutuhkan ruang hidup yang makin meluas, karena kebutuhan sumber daya
yang tinggi dan aXkhirnya mendesak wilayah bangsa yang “primitif”.
2. Rudolf Kjellen
(1864 – 1922)
Teori Kekuatan : behwa negara adalah satuan
politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki
intelektualitas. Dengan kekuatan yang dimiliki ia mampu mengeksploitasi negara
“primitif” agar negaranya dapat ber-swasembada. (Darwinisme Sosial).
3. Karl Haushover
(1869 – 1946)
Teori Pan Regional, empat kawasan benua :
untuk menjadi jaya, bangsa harus mampu menguasai benua- benua di dunia yang
dibagi atas empat kawasan benua dan masing- masing dimpimpin satu bangsa (Pan
Amerika, Asia Timur, Rusia India, Eropa Afrika).
4. Sir Halford
Mackinder (1861-1947)
Teori Daerah Jantung (wawasan benua) : bila
ingin menguasai dunia, suatu bangsa harus menguasai daerah jantung dan untuk
itu diperlukan kekuatan darat yang memadai. Daerah jantung terdiri dari :
Rusia, Siberia, Sebagian Mongolia, Daerah bulan sabit dalam (eropa barat, eropa
selatan, timur tengah, asia selatan, asia timur) dan Bulan sabit luar (afrika,
australia, amerika, benua baru)
5. Sir Walter
Raleigh (1554-1618) dan Alfred T. Mahan (1840-1914)
Teori Kekuatan Maritim: ”Siapa yang menguasai
laut akan menguasai perdagangan/kekayaan dunia dan akhirnya akan menguasai
dunia. Oleh karena itu ia harus memiliki armada laut yang kuat. Laut untuk
kehidupan dan sumber daya banyak di laut, oleh karena itu harus dibangun armada
laut yang kuat untuk menjaganya.
6. Giulio Douhet
(1869-1930) dan William Mitchel (1989-1936)
Bahwa kekuatan udara mampu beroperasi hingga
garis belakang lawan serta kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara.
7. Nicholas J.
Spijkman (1893-1943)
Teori Daerah Batas : penguasaan daerah
jantung harus ada akses ke laut dan hendaknya menguasai pantai sepanjang
Eurasia.
B. Perkembangan
Geopolitik Pra, Masa, dan Pasca Perang Dunia II
Pada saat Perang Dingin, atau dinamakan
dengan cold war geopolitics. Era ini ditandai dengan kontes
penyebaran pengaruh dan kontrol terhadap negara-negara lain serta sumber daya
strategis antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Kontes antar keduanya yang
lebih dikenal dengan kontes ideologi ini menyebabkan sistem dunia menjadi
bipolar. Geopolitik pada masa ini digunakan untuk menjelaskan fenomena sistem
dunia yang bipolar tersebut dan bagaimana kedua negara besar tersebut
menyebarkan pengaruhnya satu sama lain. Tak salah kemudian jika Fukuyama
menyatakan berkhirnya Perang Dingin merupakan The End of History yaitu
era ketika kontes ideologi liberalisme dan komunisme berakhir dan menyisakan
liberalisme sebagai ideologi yang lebih baik.
Berakhirnya Perang Dingin tak hanya
menyisakan liberalisme sebagai ideologi tunggal, namun juga mengubah tatanan
dunia yang semua bipolar menjadi multipolar. Hal ini dibuktikan dengan
munculnya kekuatan-kekuatan baru seperti Jepang, Cina, dan Uni Eropa yang
nantinya diprediksi akan mampu mengimbangi kekuatan Amerika Serikat. Tidak
hanya itu, pada tahun 1990an saat Perang Dingin berakhir terjadi Perang Teluk
yang melibatkan Irak dan koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika
Serikat. Pasca Perang Teluk ini menurut Presiden Amerika Serikat George W. Bush
disebut sebagai eranew world order. Era new world
order ini yang juga merupakan era berakhirnya abad ke-20 tak lagi
diwarnai konflik-konflik perebutan wilayah atau pengaruh antar superpowers.
Selain karena era new world
order ini hanya menyisakan Amerika Serikat sebagai the only
superpowers, menurut Samuel P. Huntington dalam thesisnya yang
terkenal yaitu “The Clash of Civilizations”, konflik-konflik
masa depan tidak lagi merupakan konflik ideologi atau konflik ekonomi melainkan
konflik antar peradaban. Lebih lanjut Huntington menyatakan bahwa “Nation
states will remain the most powerful actors in world affairs, but the principal
conflicts of global politics will occur between nations and groups of different
civilization”
Geopolitik terkadang dipahami sebagai suatu
ilmu yang mempelajari keterkaitan antara kondisi geografis suatu negara dan
perumusan kebijakan luar negerinya, berdasarkan definisi ini dapat dikatakan
bahwa kajian geopolitik sudah lagi tak relevan mengingat sekarang ini banyak
bermunculan aktor-aktor non-negara atau non-state actor dan
juga isu-isu yang berkembang tak lagi menyangkut high-politics saja
melainkan juga low-politics. Tetapi kalau geopolitik dipahami
sebagai suatu ilmu yang berhubungan dengan pandangan komprehensif mengenai peta
politik dunia, dapat dikatakan bahwa kajian geopolitik masih relevan. Kalau
dalam era abad ke-19 geopolitik cenderung dipahami sebagai imperial
knowledge hal itu dikarenakan adanya kesadaran bahwa dunia yang
ditempati oleh negara-negara pada waktu itu merupakan closed political
space seperti yang dinyatakan oleh MacKinder.
Kemudian di era Perang Dingin geopolitik
digunakan untuk menjelaskan kontes ideologi antara dua superpowers (Amerika
Serikat dan Uni Sovyet) karena pada waktu itu Perang Dingin diwarnai oleh
perebutan pengaruh antar keduanya, Dan di era new world order ketika
negara tak lagi menjadi aktor utama dalam hubungan internasional karena banyak
bermunculannya non-state actors seperti MNC,NGO, dll dan
isu-isu yang dibahas juga mulai bergeser dari isu-isu high-politics kelow-politics menyebabkan
fokus kajian geopolitik ini senantiasa berubah. Seperti yang dinyatakan
Tuathail bahwa “Geopolitics is best understood in its historical and
discursive context of use”. Yang perlu ditekankan di sini adalah
geopolitik menyangkut tentang bagaimana konteks keruangan (spatial) mempengaruhi
perilaku negara-negara di dunia untuk bertarung dalam politik internasional.
Sedangkan definisi lain mengatakan bahwa
wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah
kedaulatan. Pada masa lampau, seringkali sebuah wilayah dikelilingi oleh
batas-batas kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut. Sedangkan
setelah masa kolonialisme, batas-batas tersebut dibuat oleh negara yang
menduduki daerah tersebut, dan berikutnya dengan adanya negara bangsa, istilah
yang lebih umum digunakan adalah batas nasional.
Indonesia yang terletak di benua Asia bagian
Tenggara (Asia Tenggara) pada koordinat 6°LU – 11°08’LS dan dari 95°’BB –
141°45’BT, melintang di antara benua Asia dan Australia/Oseania serta antara
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia (terbentang sepanjang 3.977 mil). Karena
letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut juga
sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Indonesia adalah negara kepulauan
terbesar di dunia, dengan jumlah pulau sebanyak 18.110 buah pulau besar dan
kecil, 6000 pulau di antaranya tidak berpenghuni, menyebar di sekitar
khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis.
Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km²
dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau
Jawa, di mana setengah populasi Indonesia hidup. Indonesia terdiri dari 5 pulau
besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatra dengan luas 473.606 km²,
Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan Papua
dengan luas 421.981 km². Batas wilayah Indonesia searah penjuru mata angin,
yaitu:
·
Utara: Negara Malaysia, Singapura, Filipina,
dan Laut China Selatan
·
Selatan: Negara Australia, Timor Leste, dan
Samudera Hindia
·
Barat: Samudera Hindia
·
Timur: Negara Papua Nugini, Timor Leste, dan
Samudera Pasifik
Beberapa contoh kasus perbatasan yang
berakhir pada lepasnya sebagian wilayah NKRI. Pulau Sipadan dan Ligitan dari
wilayah Republik Indonesia setelah dibawa ke Mahkamah Internasional akan
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Perselisihan antara Indonesia dan
Malaysia mengenai sengketa pulau Ambalat, yang menyebabkan ketegangan
diplomatik, militer serta sosial masyarakat dalam bentuk demonstrasi, dan
lainnya menjadi kasus berikutnya. Selanjutnya kasus Aceh dan Papua yang saat
ini belum selesai secara tuntas. Bisa jadi kasus-kasus serupa akan terus
terjadi, jika pemerintah tidak mengantisipasi sejak dini.
Ilmu Politik Internasional merupakan suatu
displin yang terlahir sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang membahas semua
aspek Negara dalam pemerintahan yang dibagi ke dalam tiga fungsi, yaitu :
a. Fungsi Dalam Negeri, mencakup
apresiasi, hukum Negara, teori-teori politik.
b. Fungsi Luar Negeri, mencakup Hukum
Internasional, Politik Internasional, Organisasi Internasional ,
Administrasi Internasional, Politik Internasional,Diplomasi, propaganda,
konflik-konflik antar Negara).
c. Hubungan Geografi, mencakup Pemerintahan
nasional, pusat dan daerah .
Selain dari itu ia juga merupakan study
politik, ada banyak hubungan Internasional selain dari politik , juga
bersifat ekonomi, namun dalam politik nasional banyak pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia ataupun perilaku manusia, pemerintahan dan Negara dimana
banyak melibatkan politik, ekonomi, Hubungan Internasional, strategi dan
penyelesaian antarnegara, Organisasi Internasional, geografi, dan sebagainya.
. Ideologi dan Politik Dunia.
C. Ideologi dan Politik Dunia
Berbeda dengan zaman dahulu, manusia pada
zaman sekarang telah dipengaruhi oleh banyak aliran-aliran kepercayaan atau
sistem paham untuk menjelakan realita hidup. Pada abad ke-18, manusia bersifat
idealis, sedangakan abad ke -19 cinderung bersifat optmistik. Dalam dewasa ini
manusia hanya percaya kepada kebenaran yang dicarinya melaluli sistem
kepercayaan yang sistematik dan komperensip. Hal ini mencakup politik
internasioanl karena ketidaksanggupan dalam menghadapi dilemma (masalah).
Kepentingan manusia di muka bumi mendorong
untuk semua orang untuk saling berpolitik, semua negara didunia mempunya
pandangan politik internasionalnya masing-masing, dari mulai ideologi sampai
ekonomi, jelas saja isu ini ada berabad-abad yang lalu ketika portugis datang
ke indonesia mereka membawa misi 3G (gold, glory dan gospel) yang terkenal
sampai saat ini, bahkan kehidupan berpolitik sudah ada diberbagai belahan dunia
seperti kerajaan-kerajaan kuno di indonesia, dinasti-dinasti di cina,
kekhalifahan islam di timur tengah, dan romawi di eropa mereka semua berpolitik
bahkan sampai berperang dan kehidupan berpolitik terus turun temurun diwariskan
samapi sekarang.
kehidupan politik dunia memanas ketika
berkecamuknya perang dunia I pada dari tahun 1914 sampai tahun 1918, kemudian
perang dunia II dari tahun 1939 sampai 1945, pada saat ini muncul dua kekuatan
dunia yaitu kubu sekutu yang dimotori oleh amerika, uni soviet, inggris,
perancis, cina dan polandia kemudian kubu poros yang dimotori oleh jerman,
italia dan jepang.
Dampak politik perang dunia II adalah
munculnya dua negara adidaya (super power) dan munculnya
negara-negara merdeka dikawasan asia seperti indonesia, filiphina dan india.
tidak sampai
disitu dampak timbulnya dua negara superpower amerika yang berhaluan sekuler
kapitalis dan uni soviet yang berhaluan komunis sosialis berdampak pada
terjadinya perang dingin yang menyebabkan pecahnya negara seperti jerman, korea
dan vietnam, perang dingin terjadi dalam kurun waktu 1949 sampai 1989, perang
dingin mencapai puncaknya setelah kedua negara tersebut membuat aliansi militer
blok berat yang di prakarsai membuat North Atlantic Treaty
Organization (NATO) dan blok timur yang diprakarsai Uni Soviet membuat
Pakta Warsawa, menurut juwono dia menjelaskan bahwa perang dingin terbagi
pada beberapa tahap perkembangan sesuai dengan realitas hubungan antar bangsa.
Juwono Sudarsono (1996) menilai secara politis Perang Dingin terbagi atas tahap
1947-1963 dengan beberapa puncak persitiwa seperti Blokade Berlin 1949, Perang
Korea 1950-1953, Krisis Kuba 1962 dan Perjanjian Proliferasi Nuklir 1963.
Selanjutnya selama Perang Vietnam 1965-1975,
paradigma Perang Dingin terbatas pada persaingan berkelanjutan antara AS dan
Uni Soviet di beberapa kawasan strategis dunia. Salah satu yang terpenting,
kata Juwono, terjadi dalam Perang Arab-Israel 1967-1973. Kemudian kondisi
tersebut mendorong negara-negara asia dan afrika untuk membuat suatu konferensi
untuk menyikapi perang dingin, kemudian indonesia memprakasai
diselenggarakannya konfrensi asia afrika di gedung merdeka bandung pada tanggal
18-24 April 1955 dan sepakat membentuk gerakan non blok, gerakan tersebut
mempunya tujuan untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan
Asia-Afrika dan melawan kolonialisma atau neokolonialisme amerika, uni
soviet atau negara imperialis lainnya. Sampai berakhirnya uni
soviet 25 Desember 1991 bersamaan dengan mundurnya Mikhail Gorbachev
sebagai kepala negara, dan meraih penghargaan nobel dalam bidang perdamaian
pada waktu itu.
Perang arab-israel pada tahun 1967-1973
mempunyai dampak besar pada peta politik dunia saat ini dengan munculnya israel
dan iran sebagai dua kekuatan baru, terlebih negara-negara pecahan uni soviet
seperti rusia yang mempunyai kekuatan militer besar di eropa lebih mendukung
negara komunis seperti korea utara dan cina walaupun saat ini cina masih
terdaftar menjadi anggota negara-negara non blok.. hal ini menyebabkan ada
banyaknya kepentingan poliktik terutama negara-negara besar yang pertama
amerika yang berhaluan sekuler kapitalis, kedua cina yang berhaluan komunis
sosialis ketiga iran yang berhaluan islam dan keempat israel yang berhaluan
zionis.
Tidak bisa dipungkiri Amerika sampai saat ini
menjadi negara adidaya setelah runtuhnya uni soviet, dan melakukan eksspansi
ekonomi ke di timur tengah dan terbukti dengan hancurnya stabilitas politik
timur tengah seperti konflik yang terjadi di mesir, tunisia, yaman, libia dan
yang masih berlangsung adalah syiria, hal tersebut merupakan prioritas utama
karena kilang minyak dunia berada di timur tengah.
amerika kurang begitu aktif mengurusi
perkembangan politik ekonomi yang ada di asia terbukti setelah terjadinya
kesepakatan perdangangan bebas ASEAN-China (ACFTA) membuat china leluasa
melakukan ekspansi ekonomi ke wilayah asia, dan kenapa amerika tidak melakukan
kesepakatan politik.
D. Perkembangan Peta Politik Dunia
Kepentingan manusia di muka bumi mendorong
untuk semua orang untuk saling berpolitik, semua negara didunia mempunya
pandangan politik internasionalnya masing-masing, dari mulai ideologi sampai
ekonomi, jelas saja isu ini ada berabad-abad yang lalu ketika portugis datang
ke indonesia mereka membawa misi 3G (gold, glory dan gospel) yang terkenal
sampai saat ini, bahkan kehidupan berpolitik sudah ada diberbagai belahan dunia
seperti kerajaan-kerajaan kuno di indonesia, dinasti-dinasti di cina,
kekhalifahan islam di timur tengah, dan romawi di eropa mereka semua berpolitik
bahkan sampai berperang dan kehidupan berpolitik terus turun temurun diwariskan
samapi sekarang.
kehidupan politik dunia memanas ketika
berkecamuknya perang dunia I pada dari tahun 1914 sampai tahun 1918, kemudian
perang dunia II dari tahun 1939 sampai 1945, pada saat ini muncul dua kekuatan
dunia yaitu kubu sekutu yang dimotori oleh amerika, uni soviet, inggris,
perancis, cina dan polandia kemudian kubu poros yang dimotori oleh jerman,
italia dan jepang. Dampak politik perang dunia II adalah munculnya dua negara
adidaya (super
power) dan munculnya negara-negara merdeka dikawasan asia seperti
indonesia, filiphina dan india.
tidak sampai disitu dampak timbulnya dua
negara superpower amerika yang berhaluan sekuler kapitalis dan uni soviet yang
berhaluan komunis sosialis berdampak pada terjadinya perang dingin yang
menyebabkan pecahnya negara seperti jerman, korea dan vietnam, perang dingin
terjadi dalam kurun waktu 1949 sampai 1989, perang dingin mencapai puncaknya
setelah kedua negara tersebut membuat aliansi militer blok berat yang di
prakarsai membuat North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan blok timur
yang diprakarsai Uni Soviet membuat Pakta Warsawa, menurut juwono dia
menjelaskan bahwa perang dingin terbagi pada beberapa tahap perkembangan
sesuai dengan realitas hubungan antar bangsa. Juwono Sudarsono (1996) menilai
secara politis Perang Dingin terbagi atas tahap 1947-1963 dengan beberapa
puncak persitiwa seperti Blokade Berlin 1949, Perang Korea 1950-1953, Krisis
Kuba 1962 dan Perjanjian Proliferasi Nuklir 1963.Selanjutnya selama Perang
Vietnam 1965-1975, paradigma Perang Dingin terbatas pada persaingan
berkelanjutan antara AS dan Uni Soviet di beberapa kawasan strategis dunia.
Salah satu yang terpenting, kata Juwono, terjadi dalam Perang Arab-Israel
1967-1973.
Kemudian kondisi tersebut mendorong
negara-negara asia dan afrika untuk membuat suatu konferensi untuk menyikapi
perang dingin, kemudian indonesia memprakasai diselenggarakannya konfrensi asia
afrika di gedung merdeka bandung pada tanggal 18-24 April 1955 dan sepakat
membentuk gerakan non blok, gerakan tersebut mempunya tujuan
untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan
melawan kolonialisma atau neokolonialisme amerika, uni soviet atau
negara imperialis lainnya.Sampai berakhirnya uni soviet 25 Desember
1991 bersamaan dengan mundurnya Mikhail Gorbachev sebagai kepala negara, dan
meraih penghargaan nobel dalam bidang perdamaian pada waktu itu.
Perang arab-israel pada tahun 1967-1973
mempunyai dampak besar pada peta politik dunia saat ini dengan munculnya israel
dan iran sebagai dua kekuatan baru, terlebih negara-negara pecahan uni soviet
seperti rusia yang mempunyai kekuatan militer besar di eropa lebih mendukung
negara komunis seperti korea utara dan cina walaupun saat ini cina masih
terdaftar menjadi anggota negara-negara non blok.
Tidak bisa dipungkiri Amerika sampai saat ini
menjadi negara adidaya setelah runtuhnya uni soviet, dan melakukan eksspansi
ekonomi ke di timur tengah dan terbukti dengan hancurnya stabilitas politik
timur tengah seperti konflik yang terjadi di mesir, tunisia, yaman, libia dan
yang masih berlangsung adalah syiria, hal tersebut merupakan prioritas utama
karena kilang minyak dunia berada di timur tengah.
dalam ideologis amerika dan israel mempunyai
hubungan bagus amerika mempunyai kepentingan ekonomi dan israel mempunyai
kepentingan ideologis, dalam hal ini amerika dan israel mempunyai kepentingan
politik besar di asia tenggara, simpel saja karena mayoritas muslim bnyak di
asia tenggara, terutama dari indonesia, dimulai dari pemahaman liberal kepada
pemuda-pemuda indonesia sampai berdirinya Jaringan Islam Liberal (JIL) dan
berdiri di negara-negara islam lain yang semua dananya diperoleh dari amerika.
dalam hal ideologi cina tidak mempunyai pengaruh besar karena perkembangan
ideologi komunis tidak mungkin berkembang di negara-negara islam.
JKMalam ekonomi iran adalah salah satu
negara yang “bandel” menentang keberadaan amerika yang ditumpangi oleh israel,
dan hal tersebut merambah ke kepentingan ekonomi, perang ideologi antara israel
dan iran sampai saat ini masih berlangsung dan terbukti bocornya rancana
ekspansi militer israel ke iran akhir-akhir ini. selain itu iran
mempunyai hubungan baik denga korea utara yang sampai saat ini terus terusan
dikritik dewan keamanan PPB yang di arsiteki oleh amerika prihal reaktor nuklir
dikedua negara.
BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji
masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada
percaturan politik internasional. Dapat di simpulkan juga bahwa geografi
politik mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan peta politik dunia
yang di tinjau dari adanya beberapa perang politik seperti perang I pada dari
tahun 1914 sampai tahun 1918, kemudian perang dunia II dari tahun 1939 sampai
1945. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan dunia
internasional setelah perang dunia II dan perang dingin Bermunculan dan berkembangnya
perang dingin.
Penyebab terjadinya Perang Dingin (Cold War)
: Perbedaan ideologi Liberalisme yang dianut oleh AS, Inggris, Perancis
dan Komunisme (oleh Uni Soviet) Bermunculan dan berkembangnya perang
dingin. Perkembangan Perang Dingin, menyebabkan :
a. Munculnya
Pakta2 Pertahanan Militer NATO, pakta Warsawa, ANZUS, OAS, SEATO, CENTO
b. konflik Ideologi di berbagai Negara Perang
Korea ( Korut Vs Korsel ) Revolusi Cuba Perang Vietnam Perang di
Nicaragua Perang di Congo konflik PKI di Indonesia3. Perkembangan
Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa
c. Ditemukannya senjata Nuklir
d. Penjelajahan Ruang Angkasa
e. Perang Bintang (Star War)
DAFTAR PUSAKA
frenndw.files.wordpress.com/2011/03/geopolitik-kelompok-41.ppt
h4riyono.multiply.com/…/Kajian_Geopolitik_dan_Geostrateg… – Filipina
https://irvanzi.wordpress.com/2012/08/25/membaca-peta-politik-dunia/
http://tashagultomblog.blogspot.com/2011/06/politik-internasional.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar