Minggu, 22 November 2015

KALKULUS

1.6 garis lurus
Dalam banyak hal garis lurus adalah yang paling sederhana dari semua kurva. Anda dianggap telah mempunyai pemahaman intuitif yang baik mengenai konsep ini dengan melihat pada sebuah tali tegang atau mengamati sepanjang sisi sebuah penggaris. Dalam banyak hal marilah kita sepakat bahwa dua titik, misalnya, A (3, 2) dan B (8,4) yang diperlihatkan pada Gambar 1, menentukan sebuah garis unik yang melalui titik-titik tersebut. Dan mulai saat ini kita menggunakan kata garis sebagai  kata lain untuk garis lurus.
 





                                                                                                                

                    Gambar 1                                                                        Gambar 2
            Sebuah garis merupakan objek geometris. Bila ditempatkan pada suatu bidang koordinat, garis ini tentulah mempunyai persamaan, seperti halnya lingkaran. Bagaimana kita mencari persamaan suatu garis? Untuk menjawabnya, kita memerlukan gagasan tentang kemiringan.

Kemiringan garis. Tinjaulah garis pada Gambar 1. Dari titik A ke titik B, terhadap suatu kenaikan (perubahan vertikal) sebesar  2 satuan dan suatu larian (perubahan horizontal) sebesar 5 satuan. Dikatan bahwa garis itu mempunyai kemiringan . Umumnya (Gambar 2 ) untuk sebuah garis melalui A (x1,y1) dan B (x2 dan y2), dengan x1 ≠ x2, kita definisikan kemiringan m dari garis itu sebagai
 








                        Gambar 3
Anda tentu segera bertanya. Sebuah garis mempunyai banyak titik. Apakah nilai yang diperoleh untuk kemiringan bergantung pada pasangan titik yang kita gunakan untuk A dan B ? segitiga sebangun dalam gambar 3 memperlihatkan bahwa

Jadi, titik A` dan B` akan memenuhi sebagaimana halnya A dan B. tidak menjadi masalah apakah A terletak di kiri atau di kanan B , karena

Yang penting adalah bahwa koordinat-koordinat yang dikurangkan berada dalam urutan yang sama pada pembilang dan penyebut


            Kemiringan m adalah ukuran kecuraman suatu garis, seperti yang di ilustrasikan pada Gambar 4. Perhatikan bahwa garis mendatar mempunyai kemiringan nol, garis yang naik ke kanan mempunyai kemiringan positif, dan garis yang jatuh ke kanan mempunyai kemiringan negative. Semakin besar kemiringannya, semakin curam garis tersebut. Konsep kemiringan untuk garis tegak tidak mempunyai arti, karena akan menyangkut pembagian dengan nol. Karena itu, kemiringan untuk garis tegak dibiarkan tak terdefinisi.















Garis-garis dengan beragam kemiringan
Gambar 4
Bentuk kemiringan titik. Tinjaulah kembali mengenai garis pada permulaan bab ini yang digambar ulang pada gambar 5.
 






                        Gambar 5

Kita mengetahui bahwa garis ini
1.      Melalui (3, 2) dan
2.      Mempunyai kemiringan
Ambillah sembarang titik lain pada garis itu, misalnya titik dengan koordinat (x, y). jika kita menggunakan titik ini dan titik (3, 2) untuk mengukur kemiringannya, kita harus mempeoleh  yaitu
 =
Atau, setelah mengalikannya dengan ,
 
Perhatikan bahwa persamaan terakhir ini dipenuhi pada semua titik pada garis itu, bahkan oleh (3, 2). Lebih lanjut, tak satu pun titik yang tidak terletak pada garis tersebut dapat memenuhi persamaan ini.
            Apa yang baru saja dilakukan dalam contoh kita, tentunya dapat dilakukan secara umum. Garis yang melalui titik (tetap) (x1, y1) dengan kemiringan m mempunyai persamaan
 

Ini disebut bentuk kemiringan-titik dari persaman sebuah garis.
            Tinjaulah kembali pada contoh diatas. Garis itu melalui (8, 4) seperti halnya (3, 2). Jika (8, 4) digunakan sebagai (x1, y1), kita memperoleh persamaan
Yang kelihatannya berbeda dari

Namun, keduanya dapat disederhanakan menjadi 5y – 2x = 4; keduanya setara.


CONTOH MAKALAH KIMIA

BAB I.

PENDAHULUAN


Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.


Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi














BAB 2.
PEMBAHASAN
Atom dan Elektron Valensi
2.1 Definisi Atom dan penggambarannya



Atom adalah suatu materi yang paling kecil yang tidak dapat dibagi atau di pecah lagi.Tetapi meskipun atom tidak dapat di pecah lagi, atom mempunyai sebuah inti atau isi atom yang terdiri dari:
A.    Proton, yaitu inti atom yang bermuatan positif
B.     Elektron, yaitu inti atom yang bermuatan negatif, dan
C.     Neutron, yaitu inti atom yang tidak bermuatan/ netral.


Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen sub atom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.
Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek yang sangat kecil yang memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom hanya dapat dipantau dengan menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom  dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil, yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi, yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti. Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur, dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.








2.PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Atom merupakan partikel kecil mengalami perkembangan dari tahun ke tahun tentang teori-teori yang membahas mengenai perkembangan atom ini. Teori atom di kembangkan oleh beberapa ilmuan-ilmuan kimia dan diteliti terus berlanjut mengenai teori atom sebagai penyempurnaan teori sebelumnya. Adapun perkembangan teori atom dari tahun ke tahun diurikan sebagai berikut:
1. Teori Atom Jonh Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
Ø  Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
Ø  Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
Ø  Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
Ø  Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:


Ø  Kelebihan dari teori Dalton ini adalah memulai minat terhadap penelitian mengenai model atom.

Ø  Kelemahannya adalah tidak menerangkan hubungan lautan senyawa dan daya hantar arus listrik, jika atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsure dan tidak dapat dibagi lagi.

2. Teori Atom J.J Thomson
J.J Thomson
Setelah penemuan proton oleh Goldstein di tahun 1886 dan elektron oleh J.J. Thomson di tahun 1897. Kemudian pada tahun 1898 J.J Thomson mengemukakan model atomnya. Model atom Thomson menyatakan bahwa atom berbentuk bulat dimana muatan listrik positif yang tersebar merata dalam atom dinetralkan oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif yang berada di antara muatan positif.
Model atom Thomson didasarkan pada asumsi bahwa massa elektron lebih kecil dari massa atom, dan elektron merupakan partikel penyusun atom. Karena atom bermuatan netral, maka elektron yang bermuatan negatif akan menetralkan suatu muatan positif dalam atom. Hal ini mendukung keberadaan proton dalam atom.
Model Atom Thomson “Roti Kismis”

Ø  Kelebihan teori atom Thomson ini adalah membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negative dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsure. Selain itu juga memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang bermuatan positif dan negative untuk membentuk atom netral. Juga membuktikan electron terdapat dalam semua unsure.

Ø  Kelemahannya adalah belum dapat menerangkan bagaimana susunan muatan positif dalam bola dan jumlah elektron.


3. Teori Atom Rutherford
Rutherford
Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat susunan-susunan partikel bermuatan positif dan negatif.
Hasil penelitian Rutherford sekaligus menggantikan model atom Thomson, Rutherford mengajukakan model atom yang menyatakan bahwa atom tersusun dari inti yang bermuatan positif dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif, seperti planet mengelilingi matahari.
Model atom Rutherford
Massa atom terpusat pada inti dan sebagian besar volum atom merupakan ruang hampa/kosong. Karena atom bersifat netral, maka jumlah muatan positif dalam inti (proton) harus sama dengan jumlah elektron.
Ø  Kelebihan teori atom Ritherford adalah menyatakan bahwa atom tersusun dari inti atom dan electron yang mengelilingi inti.

Ø  Kelemahannya, model tersebut tidak dapat menerangkan mengapa electron tidak pernah jatuh ke inti sesuai dengan teori fisika klasik.





4. Model Atom Borh
 Neils Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck.
            Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
         Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis. Hipotesis Bohr adalah :
Ø  Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
Ø  Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.
Model atom Bohr

Ø  Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.

Ø  Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.

5. Teori Atom Modern
Atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.

            Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Persamaan Schrodinger.

x,y dan z          :  Posisi dalam tiga dimensi
Y                      :  Fungsi gelombang
m                     Massa
ђ                      :   h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E                      :  Energi total
V                      :  Energi potensial


           Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

Ciri khas model atom mekanika gelombang :
         Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
          Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya electron.







3.PENGERTIAN BAGIAN SUB ATOMIK ATOM
Sebuah partikel subatomik adalah unit dari materi atau energi itulah membuat fundamental dari semua materi. Menurut teori atom modern, atom memiliki pusat, atau inti, yang disebut inti.
Ø Atom terdiri dari inti yang sangat padat
Dalam inti adalah partikel subatomik – proton dan neutron. Proton bermuatan positif partikel. Neutron adalah partikel netral. Sekitarnya inti adalah awan partikel subatom yang sangat kecil, yang disebut elektron. partikel Elektron bermuatan negatif. Tapi komponen partikel atom dasar tidak berarti hanya dikenal subatomik. Sebagai contoh, quark, muon, dan neutrino, yang membentuk partikel subatomik utama.
Ø Bagian atom
A.   Proton atau inti atom
Inti dalam sebuah atom terdiri dari proton bermuatan positif dan neutron bermuatan netral. Sebuah proton adalah partikel subatomik dengan muatan listrik positif dalam nukleus. Semua proton yang identik. Massa proton adalah sekitar 1.7x 10 ^ -24 g, yang juga dapat ditulis sebagai 0,000 000 000 000 000 000 000 0017 g. Karena massa partikel dalam atom sangat kecil, para ilmuwan mengembangkan unit baru bagi mereka. Unit SI digunakan untuk menyatakan massa partikel dalam atom adalah satuan massa atom (amu). Para ilmuwan menetapkan setiap proton massa 1 amu dan simbol p, seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Semua proton adalah identik, tidak peduli dari mana jenis unsur mereka datang. Semua atom dari satu elemen memiliki jumlah proton yang sama.



B.   Neutron
Neutron adalah partikel inti yang tidak memiliki muatan. Semua neutron adalah identik. Neutron dengan massa 1.674928×10 ^-24g sedikit lebih besar dari proton, tetapi perbedaan dalam massa sangat kecil sehingga neutron juga diberi massa 1 amu seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah. Sebuah neutron memiliki massa sedikit lebih dari proton. Masing-masing telah hampir 2000x massa elektron. Neutron memiliki simbol n.
Mari kita mempertimbangkan beberapa fakta menarik tentang neutron. Neutron adalah partikel subatomik yang sangat penetratif, lebih penetratif daripada sinar gamma dan dapat menembus beberapa sentimester ke dalam beberapa bahan. Neutron yang keluar dari reaksi fisi nuklir bahkan dapat menembus tubuh manusia. Mereka adalah yang paling merusak biologis dari produk fisi nuklir dan dapat sangat merusak sel. Sebagian unsur-unsur seperti hidrogen dan menangkap neutron yang tersebar. Air umumnya digunakan sebagai perisai radiasi neutron.
C.  Elektron
Di luar inti, elektron adalah partikel bermuatan negatif dalam atom. Profil elektron ditunjukkan dalam tabel di bawah. Sebuah elektron adalah partikel subatomik dengan muatan listrik negatif. Listrik, bentuk energi disebabkan oleh elektron bergerak.
Elektron adalah partikel subatomik pertama yang menampakkan dirinya, dan penemuan yang didasarkan pada studi arus listrik dalam padatan, cairan, dan gas. Kita tahu bahwa muatan adalah properti dari materi substansial dan bahwa itu terkuantisasi. Dengan kata lain, ia datang dalam jumlah seluruh kelipatan jumlah minimum sesuai dengan besarnya muatan pada elektron. Sedikit lebih dari seratus tahun yang lalu, fisikawan tidak tahu apa yang bertanggung jawab itu, apakah itu terus menerus partikulat atau apakah itu materi atau Ethereal.
Elektron yang mungkin ditemukan di sekitar inti dalam awan elektron. Muatan dari proton dan elektron yang berlawanan tetapi sama dalam ukuran. Sebuah atom adalah netral (tidak memiliki muatan keseluruhan) karena ada jumlah yang sama dari proton dan elektron, sehingga muatan mereka meniadakan. Elektron sangat kecil bila dibandingkan dengan massa proton dan neutron. Dibutuhkan lebih dari 1.800 elektron untuk sama dengan massa 1 proton. Bahkan, massa elektron sangat kecil sehingga biasanya dianggap nol.


4.ELEKTRON VALENSI
Dalam bidang kimia, elektron valensi adalah elektron-elekron sebuah atom yang dapat ikut membentuk ikatan kimia dengan atom lainnya. Elektron-elektron valensi yang terdapat di sebuah atom netral bebas dapat berikatan dengan elektron-elektron valensi atom lain untuk membentuk ikatan kimia. Dalam ikatan kovalen tunggal, kedua atom menyumbang satu elektron valensi untuk membentuk pasangan bersama.
Untuk unsur golongan utama, elektron-elektron dalam kulit terluar merupakan elektron valensinya. Untuk logam transisi, beberapa elektron kulit yang lebih dalam juga merupakan elektron valensi. Kebanyakan atom yang mempunyai elektron valensi terisi penuh akan bersifat stabil dan sukar bereaksi.[1]
Elektron valensi dapat menentukan bagaimana ciri-ciri kimia unsur tersebut dan apakah unsur tersebut dapat berikatan dengan yang lain atau tidak.
Elektron valensi memiliki kemampuan, seperti elektron dalam kulit yang lebih dalam, untuk menyerap atau melepas energi dalam bentuk foton. Terserapnya atau terlepasnya energi dapat membuat sebuah elektron berpindah (melompat) ke kulit yang lain atau bahkan terlepas dari atom dan kulit valensinya.





Ø Banyak elektron valensi
Untuk unsur golongan utama, golongannya (kolom vertikal) ditentukan oleh banyaknya elektron valensi sebuah unsur. Untuk golongan logam transisi, golongannya merupakan banyaknya elektron valensi unsur tersebut.
Tabel periodik unsur-unsur kimia.
Elektron
valensi
Golongan 1 (I) (logam alkali)
1
Golongan 2 (II) (logam alkali tanah)
2
Golongan 3-12 (logam transisi)
Lihat catatan *
Golongan 13 (III) (golongan boron)
3
Golongan 14 (IV) (golongan karbon)
4
Golongan 15 (V) (golongan nitrogen)
5
Golongan 16 (VI) (khalkogen)
6
Golongan 17 (VII) (halogen)
7
Golongan 18 (gas mulia)
8**
* Cara perhitungan elektron valensi yang biasa biasanya tidak berlaku untuk logam transisi.
** Kecuali helium yang hanya memiliki 2 elektron valensi.
Contoh soal:
Tulislah konfigurasi elektron dan elektron valensi dari atom-atom berikut:
Jawab:
1. Nomor atom = 20, jumlah elektron=20
Konfigurasi elektron K=2 L=8 M=8 N=2
Elektron valensi =2
2. Nomor atom = 35
Konfigurasi elektron K=2 L=8 M=18 N=7
Elektron valensi =7T














BAB 3. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN















DAFTAR PUSTAKA