Rabu, 21 Oktober 2015

smart geograhy



Geografi adalah ilmu yang mempelajari  fenomena di permukaan di dalam dan di  luar permukaan bumi . geografi pintar yaitu orang yang belajar ilmu  geografi itu sungguh  sangat pintar dalam memilih daerah / lahan yang ingin di tempati  ,pintar memprediksi kan bencana – bencana alam. Pintar menjaga alam baik di dalam bumi di permukaan bumi , di luar permukaan bumi.sungguh indah belajar geografi apalagi bila di sangkutkan dengan isi  kandungan Al-quran . sungguh indah membaca dan mengimajinasi kannya apalagi bila bisa mempraktekkan dan melihat langsung bagaimana bentuk bumi dan alam semesta.


Sabtu, 10 Oktober 2015

CONTOH RPP



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah                         : SMAN 1 AIR SALEH
Mata Pelajaran                        : Geografi
Kelas/Semester                        : X/2
Standar Kopetensi                  :Mengenal Penginderaan Jauh
Kopetensi Dasar                      : Menguraikan Penginderaan Jauh
Alokasi Waktu                        : 2 x 4 menit  (1 x pertemuan)

A.    Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa dapat mengenal penginderaan jauh
2.      Siswa dapat menjelaskan penginderaan jauh
3.      Siswa dapat memahami apa itu pengnderaan jauh

B.     Materi pembelajaran
1.      Sistem penginderaan jauh

C.    Metode pembelajaran
1.      Ceramah berfariasi
2.      Tanya jawab
3.      Pengamatan
D.    Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pada langkah pembelajaran dalam RPP pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan harus tampak. Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah ( scientific approach)  pada proses pembelajaran Dalam kegiatan ini harus pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan harus tampak. Dalam langkah-langkah pembelajaran memuat  tiga kegiatan, yaitu:
 a) kegiatan pendahuluan,
 b) kegiatan inti dan
 c) kegiatan penutup.

v  Kegiatan pendahuluan : dalam kegiatan pendahuluan, memuat aktivitas :
a.       Mengucapkan salam saat awal memasuki kelas, menanyakan kabar, mengabsen murid.
b.      Orientasi: adapun aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru diantaranya  menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, misalnya  memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi, fenomena alam, fenomena sosial, atau lainnya.
c.       Motivasi: misalnya memotivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;
d.      Apersepsi misalnya: mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan, sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan  menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai.

v  Kegiatan Inti: yaitu proses pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik, diantaranya dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, matapelajaran/tema.
Ø  Siswa dapat memberikan contoh tentang penginderaan jauh
Ø  Mampu berinteraksi antara peserta didik dan guru
Ø  Menggunakan beragam pendekatan media pembelajaran lainnya.
Ø  Disamping itu juga harus meliputi domain sesuai dengan karakteristik:
·         sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima menjalankan,menghargai,menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut.
·         pengetahuan melalui  aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar.
·         keterampila Keterampilan diperoleh melaluikegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan.
Ø  Untuk mencapai tujuan tersebut, maka alternatif pendekatan yang dapat digunakan diantaranya : Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah), Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek), Discovery/Inquiry Learning (Pembelajaran Berbasis Penyingkapan/Penelitian).
Ø  Pemilihan pendekatan-pendekatan tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan, maupun tema.

v  Kegiatan Penutup: Dalam kegiatan penutup, kegiatan guru  membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan dilakukan oleh guru untuk melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
·         seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
·         memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
·         melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
·         Pemberian tes atau tugas, dan memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

E.                 Sumber belajar
dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain          yang relevan.

F.                 Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran
Penilaian hasil pembelajaran harus mampu mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran,Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.

Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi

·      Teknik, misalnya pengamatan sikap, tes unjuk kerja, tes tertulis, portofolio
·      Bentuk Instrumen, misalnya lembar pengamatan dan rubrik, tes uji petik kerja, tes uraian, pilihan ganda
·      Instrumen : tes (tertulis berupa uraian, pilihan ganda, kasus dll) atau non tes (misalnya pengamatan, skala sikap, evaluasi diri, dll)
·      Kunci jawaban dan pedoman penskoran
·      Tugas




Mengetahui,                                                    Palembang,.............................20...
Kepala Sekolah................                               Guru Matapelajaran/Guru Kelas..........




Nama                                                               Nama
NIP                                                                 NIP/NUPTK